Saturday, May 8, 2010

Infeksi Menular Seksual (1)

Infeksi menular seksual merupakan infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak seksual, baik secara vaginal intercourse atau anal-oral sex. IMS adalah penyakit-penyakit yang cukup berbahaya, karena penyakit-penyakit ini sangat mudah menular melalui hubungan seksual. Pencegahan penyakit ini juga cukup sulit, karena kita gak pernah tahu seseorang menderita IMS hanya dari melihat penampilan luarnya aja.

Ada sekitar 25 jenis IMS, tapi yang paling banyak terjadi adalah Gonorrhea, atau yang dalam bahasa sehari-harinya di sebut kencing nanah, dan harap dibedakan dengan penyakit sifilis (raja singa). Selain Gonorrhea, kasus IMS yang banyak terjadi adalah Chlamydia. IMS yang menjadi masalah paling serius saat ini adalah HIV/AIDS. Kita bahas satu per satu ya.


1.Gonorrhea

Gonorrhea disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bila seseorang terinfeksi maka akan muncul gejala setelah 2-7 hari terinfeksi. Gejala-gejala yang timbul yaitu, rasa nyeri ketika buang air kecil, keluar cairan yang abnormal dari ujung penis, tapi bisa juga gak timbul gejala apapun. Pada homoseksual yang melakukan anal sex, dapat terjadi infeksi pada anus, yaitu ditandai dengan timbulnya gatal, nyeri, dan mengeluarkan nanah. Pada pria, penyakit ini dapat menjadi kronis (berkepanjangan) atau bahkan penderita bisa menjadi carrier dan menularkan ke orang lain.
Penyakit ini dapat menular dari pria ke wanita melalui cairan semen, menular ke pria melalui urethra, anal sex, bahkan dapat menular dari ibu ke bayinya. Oral sex juga dapat menularkan penyakit ini, hingga dapat menyebabkan infeksi tenggorokan.
Pada pria gonore dapat menyebabkan radang pada saluran kencing (urethritis) dan radang pada epididimis. Urethritis ditandai dengan adanya nanah yang keluar dari ujung penis, sedangkan epididmitis gejalanya berupa nyeri pada testis dan bengkak pada testis.
Pengobatan untuk penyakit ini dapt dilakukan dengan memberikan antibiotic Ceftriaxon, Doxycyclin, Pectinomycin, Ciprofloxacin, Amoxycillin, Tetracycline. Tapi selama ini orang yang terkena gonore biasanya mudah saja mengobati penyakit dengan meminum antibiotik yang dijual bebas, hal inilah yang menyebabkan beberapa strain bakteri ini resisten terhadap antibiotik, misalnya Penicilin dan Tetracyclin.


2. Chlamydia
Penyebabnya adalah bakteri Chlamydia trachomatis. Gejala awal pada pria muncul setelah 7-14 hari terinfeksi. gejalanya terjadi urethritis yang ditandai dengan keluarnya cairan nanah yang encer, gatal dan terasa panas saat buang air kecil. Tapi dapat juga tidak timbul gejala sama sekali. Komplikasinya bisa epididymitis, mandul (infertile), Reiter Syndrome, dan proctitis (pada homoseksual). Penyakit ini dapat ditularkan kepada bayi ketika proses melahirkan.

3. Lymphogranuloma venereum (LGV)

Apabila kronis, maka infeksi dari bakteri Chlamydia trachomatis akan menimbulkan penyakit Lymphogranuloma venereum (LGV). Faktor resikonya adalah memiliki lebih dari satum pasangan seks. Gejala dapat muncul beberapa hari sampai sebulan setelah terinfeksi. gejala awalnya adalah timbulnya luka yang tidak sakit pada organ genital. Ketika bakteri mulai menyebar, limfa di sekitar area yang terinfeksi akan mengalami pembengkakan, kulit di sekitar area tersebut akan timbul warna kemerahan. Pada orang yang biasa melakukan anal sex, penyakit ini dapat mempengaruhi limfa nodi di sekitar anus, dan dapat menyebabkan perdarahan pada anus, diare, dan nyeri perut bagian bawah.

4. Syphilis


Biasa kita kenal dengan sebutan raja singa. Syphilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini tidak hanya menyerang organ genital, tapi juga dapat menyerang kulit, membran mukosa, bahkan bisa menyerang otak dan jantung. Gejala awal pada pria dan wanita muncul setelah 10-90 hari setelah terinfeksi. gejala ditandai dengan munculnya luka yang biasanya tunggal dan tidak nyeri, rata-rata muncul pada minggu ketiga.

Penyakit ini terbagi atas beberapa stadium tergantung pada tingkat keparahan. Stadium pertama akan timbul gejala adanya sebuah luka yang tidak nyeri pada genital, bibir, anus, atau area lain yang menjadi kontak langsung terhadap bakteri. Luka ini dapat sembuh tanpa pengobatan sekitar 1-5 minggi. Pada stadium ini seseorang dapat dengan mudah menularkan pada pasangan seksualnya.
Stadium dua berupa gejala prodormal seperti nyeri sendi, demam, sukar menelan, dan gangguan kulit. Gangguan kulit ini dapat berupa bercak/bintik merah, tidak gatal, kadang bersisik pada telapak kaki, telapak tangan, atau area lain dari tubuh. Biasanya terjadi pada minggu keempat dan berlangsung hingga 12 bulan. Gejala tersebut akan sembuh tanpa pengobatan.
Stadium laten biasanya tidak timbul gejala, lamanya dapat bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Stadium lanjut dapat menimbulkan kelainan pada kulit, tulang dan organ dalam, termasuk sistem peredaran darah dan sistem syaraf pusat. Pada stadium ini bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, kerusakan pada sendi kaki, impoten, varises, hingga tumor pada kulit atau organ dalam. Syphilis dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik.

0 comments:

Post a Comment

Uploaded with ImageShack.us
 
Copyright © Khusus Pria Dewasa | Theme by BloggerThemes & simplywp | Sponsored by BB Blogging